Penyebab Dan Cara Mengatasi Luka Saat Menyusui - abchub.xyz

4 min read 02-10-2024
Penyebab Dan Cara Mengatasi Luka Saat Menyusui

Pendahuluan

Menyusui adalah pengalaman yang luar biasa, namun sayangnya, banyak ibu yang mengalami puting lecet atau nyeri pada saat menyusui. Puting lecet dapat sangat menyakitkan, sehingga membuat menyusui menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Puting lecet adalah masalah umum yang terjadi pada ibu menyusui, terutama bagi ibu baru. Puting lecet dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti posisi menyusui yang salah, lekatan yang tidak tepat, atau penggunaan pompa ASI yang tidak benar. Terdapat beberapa cara untuk mengatasi puting lecet, seperti memperbaiki teknik menyusui, menggunakan salep atau krim yang aman untuk ibu menyusui, serta istirahat dan perawatan diri.

Penyebab Puting Lecet

Posisi Menyusui yang Salah

Posisi menyusui yang salah merupakan penyebab utama puting lecet. Ketika bayi tidak melekat dengan benar pada puting, puting akan terjepit dan tertekan oleh gusi dan lidah bayi, sehingga menyebabkan lecet dan nyeri. Posisi menyusui yang salah dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti:

  • Bayi tidak membuka mulut lebar: Bayi harus membuka mulutnya lebar, seperti ikan paus, untuk menempel pada puting dan areola, bukan hanya putingnya saja.
  • Puting tidak berada di bagian tengah mulut bayi: Puting harus berada di bagian tengah mulut bayi, bukan di sisi gusi.
  • Bayi tidak menempel dengan kuat pada puting: Bayi harus menempel dengan kuat pada puting, sehingga hidung bayi bersentuhan dengan payudara.

Lekatan yang Tidak Tepat

Lekatan yang tidak tepat terjadi ketika bayi tidak menempel pada puting dengan benar, sehingga puting tertekan oleh gusi dan lidah bayi. Lekatan yang tidak tepat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Puting yang datar atau tertarik ke dalam: Puting yang datar atau tertarik ke dalam dapat membuat bayi sulit untuk menempel dengan benar.
  • Bayi yang terlalu kecil: Bayi yang terlalu kecil mungkin tidak memiliki kekuatan untuk menempel pada puting dengan benar.
  • Bayi yang mengalami kesulitan untuk menghisap: Bayi yang mengalami kesulitan untuk menghisap, seperti bayi prematur atau bayi dengan bibir sumbing, mungkin kesulitan untuk melekat dengan benar.

Penggunaan Pompa ASI yang Tidak Benar

Penggunaan pompa ASI yang tidak benar juga dapat menyebabkan puting lecet. Hal ini terjadi karena puting tertekan oleh corong pompa ASI dan dapat menyebabkan lecet, nyeri, dan bahkan infeksi. Penggunaan pompa ASI yang tidak benar dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti:

  • Ukuran corong yang tidak tepat: Corong pompa ASI harus sesuai dengan ukuran puting. Jika corong terlalu kecil, puting akan tertekan dan menyebabkan lecet.
  • Tekanan pompa yang terlalu kuat: Tekanan pompa ASI yang terlalu kuat juga dapat menyebabkan puting lecet.
  • Pompa ASI terlalu lama: Memompa ASI terlalu lama dapat membuat puting lecet.

Cara Mengatasi Puting Lecet

Memperbaiki Teknik Menyusui

Langkah pertama untuk mengatasi puting lecet adalah memperbaiki teknik menyusui. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti:

  • Memastikan bayi membuka mulut lebar: Bayi harus membuka mulutnya lebar untuk menempel pada puting dan areola.
  • Memastikan puting berada di bagian tengah mulut bayi: Puting harus berada di bagian tengah mulut bayi, bukan di sisi gusi.
  • Memastikan bayi menempel dengan kuat pada puting: Bayi harus menempel dengan kuat pada puting, sehingga hidung bayi bersentuhan dengan payudara.

Menggunakan Salep atau Krim yang Aman untuk Ibu Menyusui

Salep atau krim yang aman untuk ibu menyusui dapat membantu meringankan nyeri dan mempercepat penyembuhan puting lecet. Beberapa salep atau krim yang aman untuk ibu menyusui adalah:

  • Salep puting susu: Salep puting susu mengandung lanolin, yang dapat membantu melembutkan dan melindungi puting.
  • Krim hidrokortison: Krim hidrokortison dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri.
  • Gel lidah buaya: Gel lidah buaya dapat membantu menenangkan dan menyembuhkan puting lecet.

Istirahat dan Perawatan Diri

Istirahat dan perawatan diri sangat penting untuk membantu menyembuhkan puting lecet. Ibu menyusui dianjurkan untuk:

  • Memperbanyak istirahat: Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh untuk pulih dan menyembuhkan puting lecet.
  • Mengonsumsi makanan bergizi: Makanan bergizi membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu proses penyembuhan.
  • Minum banyak air putih: Air putih membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu proses penyembuhan.

Perawatan Puting Lecet

Berkonsultasi dengan Dokter atau Konselor Laktasi

Jika puting lecet tidak kunjung sembuh atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi. Mereka dapat membantu mengidentifikasi penyebab puting lecet dan memberikan solusi yang tepat.

Mencari Bantuan dari Konselor Laktasi

Konselor laktasi adalah profesional yang terlatih untuk membantu ibu menyusui dalam mengatasi berbagai masalah terkait menyusui, termasuk puting lecet. Mereka dapat membantu ibu menyusui untuk:

  • Memperbaiki teknik menyusui: Konselor laktasi dapat mengajarkan teknik menyusui yang benar, sehingga bayi dapat melekat dengan benar pada puting dan menghindari puting lecet.
  • Memilih pompa ASI yang tepat: Konselor laktasi dapat membantu ibu menyusui untuk memilih pompa ASI yang tepat dan mengajarkan cara menggunakannya dengan benar.
  • Memberikan saran tentang cara mengatasi puting lecet: Konselor laktasi dapat memberikan saran tentang cara mengatasi puting lecet, seperti menggunakan salep atau krim yang aman untuk ibu menyusui.

Kesimpulan

Puting lecet adalah masalah umum yang terjadi pada ibu menyusui. Terdapat beberapa penyebab puting lecet, seperti posisi menyusui yang salah, lekatan yang tidak tepat, atau penggunaan pompa ASI yang tidak benar. Terdapat beberapa cara untuk mengatasi puting lecet, seperti memperbaiki teknik menyusui, menggunakan salep atau krim yang aman untuk ibu menyusui, serta istirahat dan perawatan diri. Jika puting lecet tidak kunjung sembuh atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi.