Rukun Haji Dan Wajib Haji - abchub.xyz

3 min read 01-10-2024
Rukun Haji Dan Wajib Haji

Haji, salah satu rukun Islam, merupakan perjalanan spiritual yang diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Perjalanan ini merupakan bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT, serta meneladani perjalanan Nabi Ibrahim AS.

Melaksanakan ibadah haji membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai tata cara dan syarat-syaratnya. Salah satu aspek penting yang harus dipahami adalah rukun dan wajib haji.

Rukun Haji: Pilar-Pilar Utama Menuju Kesempurnaan

Rukun haji adalah pilar-pilar utama yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji. Tanpa memenuhi rukun haji, maka ibadah haji tidak sah. Berikut adalah rukun haji yang harus dipenuhi:

1. Ihram

Ihram merupakan niat untuk memasuki keadaan suci dan bersih sebelum melakukan ibadah haji. Hal ini ditandai dengan mengenakan pakaian ihram, yaitu dua kain putih yang menutupi tubuh bagi laki-laki, dan pakaian biasa yang menutup aurat bagi perempuan.

Jamaah haji dilarang melakukan hal-hal yang dilarang dalam ihram, seperti berburu, memotong kuku, mencukur rambut, memakai wewangian, dan melakukan hubungan suami istri.

2. Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang paling penting. Jamaah haji wajib berada di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dari siang hingga terbenam matahari.

Di Arafah, jamaah haji berdoa, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan merenungkan makna haji. Mereka mengingat dosa-dosa yang telah dilakukan dan memohon ampunan dari Allah SWT.

3. Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran. Tawaf dilakukan setelah wukuf di Arafah dan dilakukan dalam keadaan suci.

Jamaah haji memulai tawaf dari Hajar Aswad, kemudian berputar mengelilingi Ka'bah dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam. Setiap putaran diiringi dengan bacaan doa dan dzikir.

4. Sa'i

Sa'i adalah berlari-lari kecil atau berjalan cepat antara bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali. Sa'i dilakukan setelah tawaf dan merupakan simbol dari perjuangan Siti Hajar mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS.

Sa'i dimulai dari bukit Safa, kemudian menuju bukit Marwa. Setelah itu kembali lagi ke Safa dan seterusnya hingga tujuh putaran.

5. Melontar Jumrah

Melontar jumrah adalah melempar batu ke tiga tiang yang melambangkan setan, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wustha, dan Jumrah Ula.

Pelontaran jumrah dilakukan pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah. Jamaah haji melempar tujuh batu ke masing-masing tiang dengan niat mengusir godaan setan.

6. Tahallul

Tahallul merupakan proses menyingkirkan ihram setelah menyelesaikan seluruh rukun haji.

Tahallul ditandai dengan mencukur rambut atau memangkasnya bagi laki-laki, dan memotong sedikit rambut bagi perempuan.

Wajib Haji: Menambah Keutamaan Ibadah

Selain rukun haji, terdapat beberapa hal yang bersifat wajib dalam ibadah haji. Wajib haji adalah hal-hal yang menambah keutamaan ibadah haji, tetapi tidak membatalkannya jika tidak dilakukan. Berikut adalah beberapa wajib haji:

1. Membayar Dam

Membayar dam adalah kewajiban bagi jamaah haji yang melakukan hal-hal yang dilarang dalam ihram, seperti berburu, memotong kuku, atau mencukur rambut.

Besarnya dam adalah seekor kambing atau domba yang disembelih dan dibagikan kepada orang-orang miskin di Mekkah.

2. Bermalam di Mina

Bermalam di Mina adalah kewajiban bagi jamaah haji setelah melakukan wukuf di Arafah.

Jamaah haji bermalam di Mina selama tiga hari, yaitu pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah.

3. Tawaf Wada'

Tawaf Wada' adalah tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Mekkah.

Jamaah haji melakukan tawaf ini sebagai tanda perpisahan dari Ka'bah dan memohon agar Allah SWT meridhoi perjalanan haji mereka.

Kesimpulan: Menuju Kesempurnaan Ibadah

Rukun dan wajib haji merupakan bagian integral dalam pelaksanaan ibadah haji.

Dengan memahami dan memenuhi semua rukun dan wajib haji, maka ibadah haji akan lebih sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.

Semoga Allah SWT memudahkan kita dalam menunaikan ibadah haji dan menjadikan kita sebagai tamu-Nya yang diterima di Baitullah.